Mempelai wanita GKR Hayu (kiri) dan suami KPH Notonegoro (kanan) duduk di pelaminan pada resepsi di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (23/10). Pernikahan putri keempat Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X itu digelar dengan rangkaian prosesi pernikahan selama tiga hari. (ANTARA FOTO/Regina Safri) ()
Peristiwa pernikahan agung tersebut menjadi simbol kebangkitan pariwisata, tidak hanya Yogyakarta, tetapi juga pariwisata secara nasional,"
Yogyakarta -LINTAS SULAWESINEWS Pernikahan agung puteri keempat Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hayu dan KPH Notonegoro, Rabu lalu menjadi simbol kebangkitan pariwisata Yogyakarta, kata Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Tazbir.
"Peristiwa pernikahan agung tersebut menjadi simbol kebangkitan pariwisata, tidak hanya Yogyakarta, tetapi juga pariwisata secara nasional," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, peristiwa langka tersebut dampaknya luar biasa, karena tidak hanya hotel dan restoran di Yogyakarta penuh tamu. Peristiwa yang diliput ratusan media asing tersebut, juga mengangkat nama Indonesia di dunia pariwisata.
"Dalam beberapa kali menggelar pesta pernikahan agung putri Keraton Ngayogyakarta selalu mendapat respon luar biasa dari berbagai liputan media asing," katanya.
Hal tersebut, menurut dia, menandakan bahwa budaya Keraton Ngayogyakarta Hadinigrat selama ini menjadi daya tarik wisata budaya yang tidak bisa ditemukan di negara mana pun di dunia.
Peristiwa besar kirab pasangan pengantin keraton, kata dia, sangat menarik perhatian wisatawan mancanegara yang kebetulan berkunjung ke Yogyakarta..
Ia mengatakan bagi pariwisata Yogyakarta sendiri dampak luar biasa dari pernikahan agung puteri keraton antara lain bisnis jasa travel dan hotel diuntungkan, termasuk pusat belanja dan rumah makan.
Apalagi, tamu yang datang di acara pernikahan agung
GKR Hayu-KPH Notonegoro adalah tamu VVIP, di antaranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Budiono, para menteri dan pejabat negara lainnya.
"Dan yang paling penting, simbol budaya Indonesia yaitu keberadaan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat juga sebagai simbol kebangkitan pariwisata DIY dan nasional," kata Tazbir. (ANTARA News)
Pim Redaksi Lintas Sulawesi
SELAMAT DATANG DI LINTAS SULAWESINEWS.COM
Jumat, 25 Oktober 2013
Resmi Jabat Kapolri, Komjen Sutarman Langsung Susun Program
Kapolri, Komjen Pol Sutarman yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, menggantikan Jenderal Timur Pradopo yang memasuki masa purnabakti. (Foto :
LINTAS SULAWEINEWSS.JAKARTA - Usai dilantik sebagai Kapolri yang baru, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Sutarman langsung mengusung program utama untuk meningkatkan keamanan masyarakat. Langkah ini menurut Sutarman untuk menunjukkan bahwa Polri itu ada untuk masyarakat, sekaligus menjawab kritikan selama ini.
"Saya akan mengerahkan seluruh kekuatan, dengan kemampuan kita, agar Polri hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan," tegas Sutarman di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Sutarman ingin polisi hadir di segenap aktivitas masyarakat, tanpa melihat tempat atau waktu. Di mana dan kapan pun polisi, menurut Sutarman, harus ada untuk memberikan pelayanan.
"Kapan masyarakat membutuhkan polisi? Saat masyarakat tidur pun butuh kehadiran polisi, karena dengan kehadiran polisi, tidurnya nyenyak. Saat berangkat kerja pun masyarakat butuh kehadiran polisi," ujar Sutarman.
Selain itu, dia juga menegaskan, kerja polisi tak hanya mencegah dan menindak aksi kriminal. Hal kecil dan dianggap sepele pun juga jadi bagian tugas Polri. "Kalau orang tua atau anak kecil ingin menyeberang jalan juga dibantu polisi, itu bagian kecil contoh kehadiran Polri. Sehingga hadirnya Polri ini adalah untuk melayani masyarakat," imbuh perwira tinggi Polri itu.
Di tingkat yang lebih tinggi, Polri menurut Sutarman akan terus mengamankan masyarakat dari ancaman terorisme dan narkoba. "Ini kejahatan yang cukup membahayakan kelangsungan berbangsa dan bernegara, di samping kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat, seperti premanisme dan perjudian, juga harus dibersihkan," tegasnya.
Puluhan PNS Bone Bakal Hijrah ke Daerah Lain
LINTAS SULAWESINEWS. WATAMPONE - Sedikitnya ada 70 orang Pegawai Negeri Sipil di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bone bakal "Hijrah" ke Pemkab lain. Dan selanjutnya akan digantikan sebanyak 136 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berasal daerah di luar Bone. Pertukaran PNS atau yang lebih dikenal dengan istilah "Mutasi" antar daerah ini, dinilai bakal membebani Pemkab Bone dalam mengatur belanja pegawai yang saat ini mencapai 11.119 orang, dikerenakan pertukaran yang tidak seimbang. Sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pengkajian Otonomi Daerah (Lapor) M.Djunaid.
Rabu (23/10/2013)
"Permasalahannya pegawai itu mau diletakkan di mana. Meja yang mana lagi mau digeser untuk mereka tempati," ungkap Djunaid saat dihubungi Bonepos melalui telepon selulernya Rabu (23/10/2013).
Ia menuturkan, pertukaran antara puluhan dengan ratusan pegawai itu menurutnya tidaklah sebanding karena lebih banyak yang masuk ketimbang yang keluar. Apalagi, selama ini belanja pegawai Bone sudah sangat berlebihan sehingga Bone tidak menerima CPNS dari umum.
Menurut Djunaid, mestinya Pemkab Bone memikirkan cara untuk mengurangi belanja pegawainya sehingga ada regenerasi di tubuh pemerintahannya dan membuka peluang kerja bagi masyarakat Bone.
Terpisah, Sekertatis Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Bone Nur Zulaeha Damai menjelaskan, perpindahan pegawai haruslah menggunakan sistem barter dan berimbang antara yang masuk dan yang keluar karena jika tidak berimbang maka akan hanya menumpuk pegawai saja.
Ia menambahkan, penambahan pegawai sangat berdampak bagi anggaran belanja pegawai pada format APBD Bone meskipun sebagian anggarannya diatur oleh pusat.
"Saya juga belum tau adanya pertukaran itu. Saya rasa perpindahan akan berdampak pada belanja pegawai tapi itu tergantung, karena ada dalam setahun ada berapa pensiunan dan yang naik pangkat," ungkap Nur saat ditemui di ruang kerjanya.
Dari data yang dihimpun Kepala Bidang Anggaran DPKAD Bone Andi Hasanuddin, mengungkapkan jika setiap tahun pihaknya telah menyiapkan 2,5 persen dari total belanja pegawai guna mengantisipasi beberapa hal seperti, perpindahan pegawai, sehingga anggaran belanja pegawai tidak akan terganggu.
Ia menuturkan hingga saat ini presentase belanja pegawai Bone mencapai 57 persen dari total anggaran Pemkab Bone sehingga Bone tidak bisa lagi merekrut PNS dari umum.
Sementara itu, hingga saat ini, Kabupaten Bone tercatat telah memiliki sedikitnya 11.119 PNS yang terdiri dari golongan IV 4.716 pegawai, golongan III 3.904, golongan II 2.577 dan golongan I 122 pegawai.bonepos
Rabu (23/10/2013)
"Permasalahannya pegawai itu mau diletakkan di mana. Meja yang mana lagi mau digeser untuk mereka tempati," ungkap Djunaid saat dihubungi Bonepos melalui telepon selulernya Rabu (23/10/2013).
Ia menuturkan, pertukaran antara puluhan dengan ratusan pegawai itu menurutnya tidaklah sebanding karena lebih banyak yang masuk ketimbang yang keluar. Apalagi, selama ini belanja pegawai Bone sudah sangat berlebihan sehingga Bone tidak menerima CPNS dari umum.
Menurut Djunaid, mestinya Pemkab Bone memikirkan cara untuk mengurangi belanja pegawainya sehingga ada regenerasi di tubuh pemerintahannya dan membuka peluang kerja bagi masyarakat Bone.
Terpisah, Sekertatis Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Bone Nur Zulaeha Damai menjelaskan, perpindahan pegawai haruslah menggunakan sistem barter dan berimbang antara yang masuk dan yang keluar karena jika tidak berimbang maka akan hanya menumpuk pegawai saja.
Ia menambahkan, penambahan pegawai sangat berdampak bagi anggaran belanja pegawai pada format APBD Bone meskipun sebagian anggarannya diatur oleh pusat.
"Saya juga belum tau adanya pertukaran itu. Saya rasa perpindahan akan berdampak pada belanja pegawai tapi itu tergantung, karena ada dalam setahun ada berapa pensiunan dan yang naik pangkat," ungkap Nur saat ditemui di ruang kerjanya.
Dari data yang dihimpun Kepala Bidang Anggaran DPKAD Bone Andi Hasanuddin, mengungkapkan jika setiap tahun pihaknya telah menyiapkan 2,5 persen dari total belanja pegawai guna mengantisipasi beberapa hal seperti, perpindahan pegawai, sehingga anggaran belanja pegawai tidak akan terganggu.
Ia menuturkan hingga saat ini presentase belanja pegawai Bone mencapai 57 persen dari total anggaran Pemkab Bone sehingga Bone tidak bisa lagi merekrut PNS dari umum.
Sementara itu, hingga saat ini, Kabupaten Bone tercatat telah memiliki sedikitnya 11.119 PNS yang terdiri dari golongan IV 4.716 pegawai, golongan III 3.904, golongan II 2.577 dan golongan I 122 pegawai.bonepos
Minggu, 07 Juli 2013
Bendera Pusaka Kerajaan Bone
Kerajaan Bone didirikan Tahun 1330, ketika serikat antara tujuh negara kuno yakni Ujung, Tibojong, Ta, Tanete Riattang, Tanete Riawang, Ponceng, dan Macege dilakukan oleh Mata Selompu. Beliau diundang oleh dewan penasihat dari tujuh penguasa menjadi penguasa tertinggi pertama dari federasi ketujuh kerajaan yang menggabungkan diri menjadi kerajaan Bone. Pada tahun 1582 Bone, Soppeng, dan Wajo, mendirikan aliansi TallumpoccoE yang mendominasi wilayah tersebut selama beberapa dekade. Islam menjadi agama negara pada 1608 ketika Arumpone dikonversi dan mengadopsi raja-raja menjadi Sultan. Seperti Arung Palakka yang digelar Sultan Saaduddin.
Selama abad ke babak berikutnya Negara Bone ditaklukkan oleh Gowa beberapa kali yakni pada tahun 1611, 1640 dan akhirnya di 1644. Pada kesempatan terakhir itu Bone kehilangan kemerdekaannya dan menjadi jajahan kerajaan Gowa - Makassar. Kerajaan Bone butuh waktu dua puluh tahun merebut kembali kemerdekaannya di bawah Pimpinan 'Arung Palakka' tahun 1660 . Ia mengembangkan Bugis menjadi kekuatan maritim besar yang bersekutu dengan Belanda (Persekutuan dalam arti Strategi Perang Arung Palakka) dan mendominasi pulau-pulau selama hampir satu abad.
Setelah penaklukan Gowa-Makasar oleh Belanda pada 1669 dengan bantuan Arung Palakka, maka Belanda dengan terpaksa memberinya kerajaan Bone sebagai sebagai balasannya . Ini diberikan oleh GG Joan Maetsuyker pada tanggal 28 Februari 1670.Kemudian kerajaan Bone abad berikutnya menjadi kekuatan cukup besar di pulau Celebes dan memperluas lingkup pengaruhnya atas kerajaan-kerajaan tetangga
Setelah pendudukan Inggris di awal abad ke- 19, Belanda menguatkan diri dengan ekspedisi militer pada tahun 1824 . Kemudian dilanjutkan ekspedisi militernya pada tahun 1825, 1859, dan 1860. Ketika Belanda mengirim kekuatan militernya untuk menyerang Bone di tahun 1905, Arumpone lari ke hutan dengan pembesar dan prajurit, dan bergerilya . Namun kemudian ia berhasil ditangkap kemudian dibuang ke Jawa.Sebuah Dewan bangsawan diberikan Bone setelah 1905, tapi pemerintahan sendiri dipulihkan pada 1931.
Lambang Negara
Tentang lambang negara bagian Bone memang relative banyak. Dijelaskan bahwa setelah ekspedisi militer Belanda ke Bone di pertengahan abad ke-19. Sebuah laporan dari ekspedisi ini ditulis oleh Perelaer, MTH: De Bonische expeditiën:Krijgsgebeurtenissen op Celebes tahun 1859 en 1860. Leiden 1872. Perbendaharaan dijelaskan dalam artikel "Inventaris van de Thans aanwezige Rijksornamenten van Boni" (Inventarisasi harta nasional Bone ), juga dikutip oleh Perelaer. Bahwa Harta karun terdiri dari pedang dan Keris, bendera dan beberapa potongan menarik lainnya dianggap sebagai pusaka atau benda melegitimasi otoritas penguasa.
Standar Nasional
Bagian paling mencolok dari harta karun itu adalah merupakan bendera Standar Nasional yang merupakan lambang mencakup semua Negara bagian Bone. Tahun 1775
Standar Nasional , bernama Kasitanganga atau Lima-si-attangé telah disampaikan kepada Raja Bone pada tanggal 16 Agustus 1755, yang mengatakan kepada Raja Abdul Razzaq Jalal (1749 - '75). Ini menunjukkan:dan menjelaskan, bahwa :
1. Sebuah matahari yang cerah, bulan sabit dan bintang tiga.
2. Para nol dari Kamar Middelburg Perserikatan East India Company (VOC) dan segel Raja Abdul Razzaq Jalal.
3. Sebuah kapal berlayar, menjadi lambang VOC.
4. Sebuah Prestasi:
Emblem: Sebuah lapisan baja dan helm Atau, dan piala yang terdiri dari biru dan bendera merah per chevron, dan beberapa senjata: tombak senapan, pedang, terompet, drum dan sejenisnya serta dua meriam mengarah keluar, dan barang-barang mereka, dan perisai bundar, semua di atas tanah berumput.
Mahkota : Mahkota Kerajaan Bone Ini menunjukkan kejayaan dan kemakmuran Bone.
5. Dua tangan menggenggam, mengeluarkan dari dua awan.
6. Motto :
a. ZOLANG DE EN ZON Maan SCHEYNE: Zal DE E: COMP E MET Boni VAST VEREENIGT BLEYVE yang artinya : Salagi ADA Matahari Dan Boelan bĕrtjahaja di Langit dĕmikian-Lagi Kompeni Dan Bone Akan langgar bĕrkĕkalan jang tiada bĕrtjĕre dalam naskah arab (Selama matahari dan bulan akan bersinar, VOC dan Bone akan tetap kuat bersatu).
b. DOCA ONSE KRAGTEN BLEYVEN DE HANDEN VAST dan: Dari Kami ampoenja kakoewasja-an Akan Tangan Suami tienggal berpĕgangan dalam naskah arab (Dengan Pasukan kami Tangan kami tetap Mantap)
SAMPARAJAE
Samparaja adalah berwarna cahaya biru sutra di tengahnya terdapat jangkar dalam bordir dihiasi. Memiliki bola dalam bentuk bunga berdaun empat, dua dari daun emas, dan dua lainnya dari besi. Kedua daun ini disebut Brani yang berarti "berani" dan berubah menjadi musuh dalam pertempuran. Bola yang dihiasi dengan rambut seorang pangeran Seram yang dibunuh.
Jangkar mengacu pada kekuatan maritim atau angkatan laut dari kerajaan Bone
BENDERA NEGARA BAGIAN BONE
Bendera orang-orang Bone terbagi dalam tiga kelompok yaitu :
Tjallae-ri-Atau dan atau Tjellae-ri-Abeo berwarna merah, dengan yang terbuat dari beludru hijau. Didihiasi dengan rambut orang-orang dari Seram tewas dalam perang.
Kedua bendera tersebut di atas, dibuat pada pemerintahan dari Lasaliwu Karampeluwa, raja Bone ke-3. Pada saat digunakan harus ditampilkan di kedua sisi Waromporong, bendera Manurung-ri Matajang (1350-1366).Kemudian mereka harus ditampilkan di kedua sisi Samparadjae tersebut.
LAMANGOTONG
The Royal / Panji Lamangotong adalah kain putih dengan border dihias dan breadths hitam sempit di ujung tiang-dan sisi atas. Tersebut terhubung dengan tombak. Namanya berarti "ular-ular yang menyerang" (musuh).
Sebuah legenda mengatakan:
"Arung Palakka sedang berperang dengan Wajo dan telah kehilanganSamparaja ketika ia memiliki ide untuk menampilkan saputangan, berteriak bahwa Samparaja bukan hanya panji Bone. Melihat hal ini orang-orang dari Bone melanjutkan serangan mereka dengan semangat sehingga mereka merebut kembali panji mereka. "
STEMPEL KERAJAAN BONE
Tiga perak segel tergantung dari rantai perak kecil. yang di sebelah kiri menyandang nama To-ri-Sompae Arung Palakka. Di satu di tengah adalah suatu prestasi yang mungkin merupakan prestasi pertama pemerintah kerajaan. Ini menunjukkan seorang pria tiga perempat berdiri menjaga ular di tangannya. Pada perisai, didukung oleh dua singa atau harimau, adalah mahkota tujuh daun yang merupakan mahkota baronet.
Pada ketiga adalah sosok yang mungkin delapan berdaun teratai-bunga, dibebankan dengan sepasang kompas dan sebuah lingkaran.
LAMBANG GARUDA
Banner Garuda merupakan kain sutra putih diisi dengan Garuda dengan dua ular di tangannya dan berdiri di ular lain. Di sudut empat harimau.
Bendera ini adalah mitra atau pasangan dari Kasitanganga.
Pada waktu Kasitanganga sebagai Standar Nasional, maka Banner Garuda adalah sebagai Bendera Negara karena menampilkan pesawat Garuda yaitu kendaraan penguasa dan simbol negara dalam simbolisme politik Buddha.
Emblem: Garuda menginjak ular yang tepat.
Harimau mungkin lambang prajurit peringkat tertinggi Bone, sehingga membuat pencapaian: ". Pemerintah dengan rahmat komandan Agung"
Senjata Kerajaan Ini keris, sebuah pusaka penting dari Kesultanan Bone, memiliki selubung khas Sulawesi dengan ujung datar, pendek (selubung terluar) dari kawat emas dibungkus dikepang dengan permata. Keris La-Makkawa adalah milik Arung Palakka. Menurut legenda, bahwa keris La-Makkawa tak bisa disentuh oleh lawan apalagi merebutnya akan tetapi siapapun lawan yang terkena olehnya akan mengalami maut dan kematian. sehingga dinamai La-Makkawa ( artinya tidak bias disentuh oleh lawan). Keris La-Makkawa masih tersimpan dengan baik di museum Arajangnge Bone dan dibersihkan setiap setahun sekali pada saat peringatan hari jadi Bone Menurut Legenda : La-teariduni milik seorang pangeran bernama Arung Alitta. Beliau memutuskan bahwa pedang miliknya harus dikuburkan bersamanya pada saat kematiannya. Tentu saja keluarganya melakukan seperti yang beliau inginkan Pada saat kematiannya Pedang La-Teariduni ikut dimasukkan dalam duni etapi hari berikutnya pedang La-Teariduni tidak ada di dalam duni melainkan didapati berbaring di atas makamnya. Para kerabat, untuk mematuhi perintah-Nya pedang La-Teariduni dikuburkan kedua kalinya tetapi beberapa hari kemudian lagi-lagi ditemukan di atas makam sang pangeran. Akhirnya keluarga kerajaan mengatakan bahwa itu adalah keinginan Tuhan bahwa pedang tidak harus dikubur tetapi harus dipertahankan selama-lamanya sebagai peninggalan kerajaan.Pedang La-Teariduni setara dengan pedang Eropah seperti Joyeuze Perancis, Szerbice dari Jerman. Pedang La-Teariduni masih tersimpan dengan baik di museum Arajangnge Bone dan dibersihkan setiap setahun sekali pada saat peringatan hari jadi Bone
Teluk Bone
|
Bendera Pusaka Kerajaan Bone
Kerajaan Bone didirikan Tahun 1330, ketika serikat antara tujuh negara kuno yakni Ujung, Tibojong, Ta, Tanete Riattang, Tanete Riawang, Ponceng, dan Macege dilakukan oleh Mata Selompu. Beliau diundang oleh dewan penasihat dari tujuh penguasa menjadi penguasa tertinggi pertama dari federasi ketujuh kerajaan yang menggabungkan diri menjadi kerajaan Bone. Pada tahun 1582 Bone, Soppeng, dan Wajo, mendirikan aliansi TallumpoccoE yang mendominasi wilayah tersebut selama beberapa dekade. Islam menjadi agama negara pada 1608 ketika Arumpone dikonversi dan mengadopsi raja-raja menjadi Sultan. Seperti Arung Palakka yang digelar Sultan Saaduddin.
Selama abad ke babak berikutnya Negara Bone ditaklukkan oleh Gowa beberapa kali yakni pada tahun 1611, 1640 dan akhirnya di 1644. Pada kesempatan terakhir itu Bone kehilangan kemerdekaannya dan menjadi jajahan kerajaan Gowa - Makassar. Kerajaan Bone butuh waktu dua puluh tahun merebut kembali kemerdekaannya di bawah Pimpinan 'Arung Palakka' tahun 1660 . Ia mengembangkan Bugis menjadi kekuatan maritim besar yang bersekutu dengan Belanda (Persekutuan dalam arti Strategi Perang Arung Palakka) dan mendominasi pulau-pulau selama hampir satu abad.
Setelah penaklukan Gowa-Makasar oleh Belanda pada 1669 dengan bantuan Arung Palakka, maka Belanda dengan terpaksa memberinya kerajaan Bone sebagai sebagai balasannya . Ini diberikan oleh GG Joan Maetsuyker pada tanggal 28 Februari 1670.Kemudian kerajaan Bone abad berikutnya menjadi kekuatan cukup besar di pulau Celebes dan memperluas lingkup pengaruhnya atas kerajaan-kerajaan tetangga
Setelah pendudukan Inggris di awal abad ke- 19, Belanda menguatkan diri dengan ekspedisi militer pada tahun 1824 . Kemudian dilanjutkan ekspedisi militernya pada tahun 1825, 1859, dan 1860. Ketika Belanda mengirim kekuatan militernya untuk menyerang Bone di tahun 1905, Arumpone lari ke hutan dengan pembesar dan prajurit, dan bergerilya . Namun kemudian ia berhasil ditangkap kemudian dibuang ke Jawa.Sebuah Dewan bangsawan diberikan Bone setelah 1905, tapi pemerintahan sendiri dipulihkan pada 1931.
Lambang Negara
Tentang lambang negara bagian Bone memang relative banyak. Dijelaskan bahwa setelah ekspedisi militer Belanda ke Bone di pertengahan abad ke-19. Sebuah laporan dari ekspedisi ini ditulis oleh Perelaer, MTH: De Bonische expeditiën:Krijgsgebeurtenissen op Celebes tahun 1859 en 1860. Leiden 1872. Perbendaharaan dijelaskan dalam artikel "Inventaris van de Thans aanwezige Rijksornamenten van Boni" (Inventarisasi harta nasional Bone ), juga dikutip oleh Perelaer. Bahwa Harta karun terdiri dari pedang dan Keris, bendera dan beberapa potongan menarik lainnya dianggap sebagai pusaka atau benda melegitimasi otoritas penguasa.
Standar Nasional
Bagian paling mencolok dari harta karun itu adalah merupakan bendera Standar Nasional yang merupakan lambang mencakup semua Negara bagian Bone. Tahun 1775
Standar Nasional , bernama Kasitanganga atau Lima-si-attangé telah disampaikan kepada Raja Bone pada tanggal 16 Agustus 1755, yang mengatakan kepada Raja Abdul Razzaq Jalal (1749 - '75). Ini menunjukkan:dan menjelaskan, bahwa :
1. Sebuah matahari yang cerah, bulan sabit dan bintang tiga.
2. Para nol dari Kamar Middelburg Perserikatan East India Company (VOC) dan segel Raja Abdul Razzaq Jalal.
3. Sebuah kapal berlayar, menjadi lambang VOC.
4. Sebuah Prestasi:
Emblem: Sebuah lapisan baja dan helm Atau, dan piala yang terdiri dari biru dan bendera merah per chevron, dan beberapa senjata: tombak senapan, pedang, terompet, drum dan sejenisnya serta dua meriam mengarah keluar, dan barang-barang mereka, dan perisai bundar, semua di atas tanah berumput.
Mahkota : Mahkota Kerajaan Bone Ini menunjukkan kejayaan dan kemakmuran Bone.
5. Dua tangan menggenggam, mengeluarkan dari dua awan.
6. Motto :
a. ZOLANG DE EN ZON Maan SCHEYNE: Zal DE E: COMP E MET Boni VAST VEREENIGT BLEYVE yang artinya : Salagi ADA Matahari Dan Boelan bĕrtjahaja di Langit dĕmikian-Lagi Kompeni Dan Bone Akan langgar bĕrkĕkalan jang tiada bĕrtjĕre dalam naskah arab (Selama matahari dan bulan akan bersinar, VOC dan Bone akan tetap kuat bersatu).
b. DOCA ONSE KRAGTEN BLEYVEN DE HANDEN VAST dan: Dari Kami ampoenja kakoewasja-an Akan Tangan Suami tienggal berpĕgangan dalam naskah arab (Dengan Pasukan kami Tangan kami tetap Mantap)
SAMPARAJAE
Samparaja adalah berwarna cahaya biru sutra di tengahnya terdapat jangkar dalam bordir dihiasi. Memiliki bola dalam bentuk bunga berdaun empat, dua dari daun emas, dan dua lainnya dari besi. Kedua daun ini disebut Brani yang berarti "berani" dan berubah menjadi musuh dalam pertempuran. Bola yang dihiasi dengan rambut seorang pangeran Seram yang dibunuh.
Jangkar mengacu pada kekuatan maritim atau angkatan laut dari kerajaan Bone
BENDERA NEGARA BAGIAN BONE
Bendera orang-orang Bone terbagi dalam tiga kelompok yaitu :
Tjallae-ri-Atau dan atau Tjellae-ri-Abeo berwarna merah, dengan yang terbuat dari beludru hijau. Didihiasi dengan rambut orang-orang dari Seram tewas dalam perang.
Kedua bendera tersebut di atas, dibuat pada pemerintahan dari Lasaliwu Karampeluwa, raja Bone ke-3. Pada saat digunakan harus ditampilkan di kedua sisi Waromporong, bendera Manurung-ri Matajang (1350-1366).Kemudian mereka harus ditampilkan di kedua sisi Samparadjae tersebut.
LAMANGOTONG
The Royal / Panji Lamangotong adalah kain putih dengan border dihias dan breadths hitam sempit di ujung tiang-dan sisi atas. Tersebut terhubung dengan tombak. Namanya berarti "ular-ular yang menyerang" (musuh).
Sebuah legenda mengatakan:
"Arung Palakka sedang berperang dengan Wajo dan telah kehilanganSamparaja ketika ia memiliki ide untuk menampilkan saputangan, berteriak bahwa Samparaja bukan hanya panji Bone. Melihat hal ini orang-orang dari Bone melanjutkan serangan mereka dengan semangat sehingga mereka merebut kembali panji mereka. "
STEMPEL KERAJAAN BONE
Tiga perak segel tergantung dari rantai perak kecil. yang di sebelah kiri menyandang nama To-ri-Sompae Arung Palakka. Di satu di tengah adalah suatu prestasi yang mungkin merupakan prestasi pertama pemerintah kerajaan. Ini menunjukkan seorang pria tiga perempat berdiri menjaga ular di tangannya. Pada perisai, didukung oleh dua singa atau harimau, adalah mahkota tujuh daun yang merupakan mahkota baronet.
Pada ketiga adalah sosok yang mungkin delapan berdaun teratai-bunga, dibebankan dengan sepasang kompas dan sebuah lingkaran.
LAMBANG GARUDA
Banner Garuda merupakan kain sutra putih diisi dengan Garuda dengan dua ular di tangannya dan berdiri di ular lain. Di sudut empat harimau.
Bendera ini adalah mitra atau pasangan dari Kasitanganga.
Pada waktu Kasitanganga sebagai Standar Nasional, maka Banner Garuda adalah sebagai Bendera Negara karena menampilkan pesawat Garuda yaitu kendaraan penguasa dan simbol negara dalam simbolisme politik Buddha.
Emblem: Garuda menginjak ular yang tepat.
Harimau mungkin lambang prajurit peringkat tertinggi Bone, sehingga membuat pencapaian: ". Pemerintah dengan rahmat komandan Agung"
Senjata Kerajaan Ini keris, sebuah pusaka penting dari Kesultanan Bone, memiliki selubung khas Sulawesi dengan ujung datar, pendek (selubung terluar) dari kawat emas dibungkus dikepang dengan permata. Keris La-Makkawa adalah milik Arung Palakka. Menurut legenda, bahwa keris La-Makkawa tak bisa disentuh oleh lawan apalagi merebutnya akan tetapi siapapun lawan yang terkena olehnya akan mengalami maut dan kematian. sehingga dinamai La-Makkawa ( artinya tidak bias disentuh oleh lawan). Keris La-Makkawa masih tersimpan dengan baik di museum Arajangnge Bone dan dibersihkan setiap setahun sekali pada saat peringatan hari jadi Bone Menurut Legenda : La-teariduni milik seorang pangeran bernama Arung Alitta. Beliau memutuskan bahwa pedang miliknya harus dikuburkan bersamanya pada saat kematiannya. Tentu saja keluarganya melakukan seperti yang beliau inginkan Pada saat kematiannya Pedang La-Teariduni ikut dimasukkan dalam duni etapi hari berikutnya pedang La-Teariduni tidak ada di dalam duni melainkan didapati berbaring di atas makamnya. Para kerabat, untuk mematuhi perintah-Nya pedang La-Teariduni dikuburkan kedua kalinya tetapi beberapa hari kemudian lagi-lagi ditemukan di atas makam sang pangeran. Akhirnya keluarga kerajaan mengatakan bahwa itu adalah keinginan Tuhan bahwa pedang tidak harus dikubur tetapi harus dipertahankan selama-lamanya sebagai peninggalan kerajaan.Pedang La-Teariduni setara dengan pedang Eropah seperti Joyeuze Perancis, Szerbice dari Jerman. Pedang La-Teariduni masih tersimpan dengan baik di museum Arajangnge Bone dan dibersihkan setiap setahun sekali pada saat peringatan hari jadi Bone
Teluk Bone
|
Bio Farma bisa penuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia
Bandung LASKAR BERINGIN - PT Bio Farma (Persero), satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia, kini telah sanggup memenuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia dengan kualitas vaksin standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Kita harus bangga dengan Bio Farma yang telah mampu memenuhi dua per tiga dari kebutuhan vaksin dunia," kata pakar kesehatan umum dengan peminatan khusus vaksin, Dr. Julitasari Sundoro pada seminar edukasi vaksin dengan tema "Vaksinasi meningkatkan kualitas hidup generasi bangsa" di Bandung, Selasa.
Julitasari mengemukakan, sekitar 40 persen dari produk Bio Farma digunakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri, dan 60 persen untuk kepentingan ekspor. Dalam usianya yang ke-123 pada 2013 ini Bio Farma telah mengekspor vaksin ke 123 negara di dunia.
Ia juga menyatakan bangga bahwa dari 23 negara Islam penghasil vaksin, baru Indonesia (dalam hal ini PT Bio Farma) yang telah mendapatkan sertifikat prakualifikasi WHO untuk produk vaksin.
Prakualifikasi merupakan penilaian independen untuk kualitas, keamanan, dan keampuhan vaksin guna memastikan vaksin bisa dipakai untuk target penduduk serta untuk memenuhi kebutuhan program imuniasi.
Menurut Julitasari, vaksin dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita, terutama untuk pencegahan penyakit menular. Sebelum vaksin digunakan secara luas, terlebih dahulu dilakukan penelitian secara bertahap selama 10 sampai 15 tahun.
Awalnya vaksin dirancang oleh sekelompok ahli, lalu diujikan pada hewan percobaan, kemudian diuji pada manusia dari sisi keamanan, daya kekebalan, dan daya perlindungannya.
Vaksinasi atau imunisasi merupakan pencegahan yang spesifik, efisien, dan efektif terhadap penyakit menular dan berbahaya seperti tuberkulosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak dan penyakit lainnya.
Sementara itu pakar vaksin Bio Farma Dr. Novilia S. Bachtiar Pakar vaksin dr. Novilia S. Bachtiar atas pertanyaan peserta seminar mengakui tidak adanya badan (organisasi) yang mempunyai kewenangan mengeluarkan sertifikasi kehalalan vaksin.
Tapi menurut Kepala Divisi Surveilans Bio Farma itu sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mengemukakan bahwa vaksin polio itu halal, apalagi vaksin-vaksin lainnya. "Dengan demikian berarti vaksin Bio Farma itu 'thoyib' (baik - Red) dan halal," kata Novilia.
Usai seminar, Panitia mengumumkan Duta Muda Vaksin Bio Farma yang paling kreatif dalam mengkomunikasikan pentingnya imunisasi. Juara pertama diraih oleh Tasya Stefany dari SMA 1 Sukabumi, juara kedua Ainani Tajriyani dari SMAN 1 Sindang Indramayu, dan juara ketiga Lina Marlina dari SMA Al-Furqon Sukabumi, sementara makalah favorit diraih oleh Siti Asianti Auzar dari SMA 7 Cirebon.
Dewan juri untuk acara tersebut adalah Aat Surya Safaat (wartawan senior, selaku Ketua) dengan anggota Dr. Julitasari Sundoro (pakar kesehatan publik), Dr. Novilia S. Bachtiar (Kepala Divisi Surveilans Bio Farma), dan Rahman Rustan (Sekretaris Perusahaan Bio Farma).
Para Duta Muda Vaksin tersebut selanjutnya akan berpartispasi dalam membagi pengetahuannya, khususnya dalam mengedukasi dan mensosialisasikan imuniasasi di lingkungan sekolah, baik secara lisan maupun melalui tulisan.
"Kita harus bangga dengan Bio Farma yang telah mampu memenuhi dua per tiga dari kebutuhan vaksin dunia," kata pakar kesehatan umum dengan peminatan khusus vaksin, Dr. Julitasari Sundoro pada seminar edukasi vaksin dengan tema "Vaksinasi meningkatkan kualitas hidup generasi bangsa" di Bandung, Selasa.
Julitasari mengemukakan, sekitar 40 persen dari produk Bio Farma digunakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri, dan 60 persen untuk kepentingan ekspor. Dalam usianya yang ke-123 pada 2013 ini Bio Farma telah mengekspor vaksin ke 123 negara di dunia.
Ia juga menyatakan bangga bahwa dari 23 negara Islam penghasil vaksin, baru Indonesia (dalam hal ini PT Bio Farma) yang telah mendapatkan sertifikat prakualifikasi WHO untuk produk vaksin.
Prakualifikasi merupakan penilaian independen untuk kualitas, keamanan, dan keampuhan vaksin guna memastikan vaksin bisa dipakai untuk target penduduk serta untuk memenuhi kebutuhan program imuniasi.
Menurut Julitasari, vaksin dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita, terutama untuk pencegahan penyakit menular. Sebelum vaksin digunakan secara luas, terlebih dahulu dilakukan penelitian secara bertahap selama 10 sampai 15 tahun.
Awalnya vaksin dirancang oleh sekelompok ahli, lalu diujikan pada hewan percobaan, kemudian diuji pada manusia dari sisi keamanan, daya kekebalan, dan daya perlindungannya.
Vaksinasi atau imunisasi merupakan pencegahan yang spesifik, efisien, dan efektif terhadap penyakit menular dan berbahaya seperti tuberkulosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak dan penyakit lainnya.
Sementara itu pakar vaksin Bio Farma Dr. Novilia S. Bachtiar Pakar vaksin dr. Novilia S. Bachtiar atas pertanyaan peserta seminar mengakui tidak adanya badan (organisasi) yang mempunyai kewenangan mengeluarkan sertifikasi kehalalan vaksin.
Tapi menurut Kepala Divisi Surveilans Bio Farma itu sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mengemukakan bahwa vaksin polio itu halal, apalagi vaksin-vaksin lainnya. "Dengan demikian berarti vaksin Bio Farma itu 'thoyib' (baik - Red) dan halal," kata Novilia.
Usai seminar, Panitia mengumumkan Duta Muda Vaksin Bio Farma yang paling kreatif dalam mengkomunikasikan pentingnya imunisasi. Juara pertama diraih oleh Tasya Stefany dari SMA 1 Sukabumi, juara kedua Ainani Tajriyani dari SMAN 1 Sindang Indramayu, dan juara ketiga Lina Marlina dari SMA Al-Furqon Sukabumi, sementara makalah favorit diraih oleh Siti Asianti Auzar dari SMA 7 Cirebon.
Dewan juri untuk acara tersebut adalah Aat Surya Safaat (wartawan senior, selaku Ketua) dengan anggota Dr. Julitasari Sundoro (pakar kesehatan publik), Dr. Novilia S. Bachtiar (Kepala Divisi Surveilans Bio Farma), dan Rahman Rustan (Sekretaris Perusahaan Bio Farma).
Para Duta Muda Vaksin tersebut selanjutnya akan berpartispasi dalam membagi pengetahuannya, khususnya dalam mengedukasi dan mensosialisasikan imuniasasi di lingkungan sekolah, baik secara lisan maupun melalui tulisan.
Ini cara antisipasi formalin di buah
Jakarta LASKAR BERINGIN - Pusat Kajian Buah Tropika Institut Pertanian Bogor (PKBT-IPB) menyarankan mencuci buah dengan sabun sebagai cara mengantisipasi dugaan formalin pada buah.
"Ada kalanya konsumen kesulitan mengetahui apakah buah yang dibelinya bebas formalin atau tidak. Biasanya formalin ada di bagian luar," kata Prof. Dr. Ir. Sobir, Ms dari Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor (IPB), saat menjadi pembicara dalam bincang-bincang di "Indonesia Fruit 2013", Sabtu siang.
Ia pun mengajurkan agar kulit buah tidak dikonsumsi dan dikupas terlebih dulu.
Penggunaan formalin di buah bertujuan agar buah terlihat segar meski saat itu bukan saatnya panen buah yang bersangkutan. Formalin biasanya terdapat di lapisan luar buah.
Menurutnya salah satu ciri buah yang menggunakan formalin adalah terlihat segar namun keras ketika dipegang.
Berdasarkan pengamatannya, ia melihat penggunaan formalin biasanya ada di buah impor. Pada buah lokal, kejadian itu hampir tidak ada.
Hal itu disebabkan oleh penanganan pasca panen buah lokal yang kurang baik. Ada kalanya buah terlihat tidak bagus lagi meski baru beberapa waktu dipanen.
"Formalin diberikan saat buah masih bagus," katanya.
"Ada kalanya konsumen kesulitan mengetahui apakah buah yang dibelinya bebas formalin atau tidak. Biasanya formalin ada di bagian luar," kata Prof. Dr. Ir. Sobir, Ms dari Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor (IPB), saat menjadi pembicara dalam bincang-bincang di "Indonesia Fruit 2013", Sabtu siang.
Ia pun mengajurkan agar kulit buah tidak dikonsumsi dan dikupas terlebih dulu.
Penggunaan formalin di buah bertujuan agar buah terlihat segar meski saat itu bukan saatnya panen buah yang bersangkutan. Formalin biasanya terdapat di lapisan luar buah.
Menurutnya salah satu ciri buah yang menggunakan formalin adalah terlihat segar namun keras ketika dipegang.
Berdasarkan pengamatannya, ia melihat penggunaan formalin biasanya ada di buah impor. Pada buah lokal, kejadian itu hampir tidak ada.
Hal itu disebabkan oleh penanganan pasca panen buah lokal yang kurang baik. Ada kalanya buah terlihat tidak bagus lagi meski baru beberapa waktu dipanen.
"Formalin diberikan saat buah masih bagus," katanya.
Kemenkes himbau masyarakat hati-hati dengan virus MERS-Cov
Jakarta LASKAR BERINGIN - Masyarakat Indonesia dihimbau untuk berhati-hati apabila akan atau baru saja ke kawasan Timur Tengah di tengah maraknya infeksi virus MERS-Cov yang dapat menyebabkan kematian, lapor Kementerian Kesehatan RI.
"Masyarakat harus berhati-hati terjangkiti virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) yang sempat menewaskan 38 orang di seluruh dunia," kata Murti Utami, kepala Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada Kamis.
Kemenkes melaporkan dalam kurun waktu tiga bulan -- April-Juni 2013 -- jumlah korban infeksi virus MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus (Arab Saudi terdapat 49 kasus, Italia 3 kasus, Inggris Raya 3 kasus, Prancis 2 kasus, Jordania 2 kasus, Qatar 2 kasus, Tunisia 2 kasus dan Uni Emirat Arab 1 kasus).
Meski begitu dilaporkan, masyarakat tetap bisa melakukan perjalanan ke negara-negara kawasan Teluk Arab dan sekitarnya. Alasannya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di Amerika Serikat dan Indonesia belum mengeluarkan "travel warning" terkait merebaknya MERS-Cov di kawasan Timur Tengah.
"Jika terdapat tanda demam dan atau gangguan pernapasan bagian bawah (batuk atau sesak napas) setelah melakukan perjalanan ke Timur Tengah sebaiknya periksa ke dokter. Terlebih jika sakit itu sampai berlanjut hingga 14 hari sesudah perjalanan," katanya.
MERS merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus korona MERS (MERS-Cov). Dilaporkan korban pertama kali yang terjangkiti adalah pada 2012 di Arab Saudi.
Virus ini berbeda dengan virus korona lain yang telah ditemukan sebelumnya. Virus itu tidak sama dengan penyebab Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS), tetapi mirip dengan virus korona yang terdapat pada kelelawar.
Untuk melindungi diri dari MERS-Cov, hendaknya masyarakat menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan. Selain itu, penting untuk menghindari kontak secara dekat dengan orang yang sedang menderita sakit saat melakukan perjalanan atau berada di kawasan Timur Tengah
"Jagalah kebersihan dan terutama berhati-hati terhadap barang-barang yang sering disentuh. Lebih baik jika menggunakan cairan antiinfeksi setelah menyentuh barang dengan penstreril tangan yang banyak tersedia di pasaran," kata dia.
Hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik yang dapat mencegah infeksi dan menyembuhkan MERS.
Kemenkes menyediakan layanan informasi lebih lanjut "Halo Kemkes" melalui nomor langsung kode lokal 500567 dan saluran pesan singkat 081281562620. Antara
"Masyarakat harus berhati-hati terjangkiti virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) yang sempat menewaskan 38 orang di seluruh dunia," kata Murti Utami, kepala Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada Kamis.
Kemenkes melaporkan dalam kurun waktu tiga bulan -- April-Juni 2013 -- jumlah korban infeksi virus MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus (Arab Saudi terdapat 49 kasus, Italia 3 kasus, Inggris Raya 3 kasus, Prancis 2 kasus, Jordania 2 kasus, Qatar 2 kasus, Tunisia 2 kasus dan Uni Emirat Arab 1 kasus).
Meski begitu dilaporkan, masyarakat tetap bisa melakukan perjalanan ke negara-negara kawasan Teluk Arab dan sekitarnya. Alasannya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di Amerika Serikat dan Indonesia belum mengeluarkan "travel warning" terkait merebaknya MERS-Cov di kawasan Timur Tengah.
"Jika terdapat tanda demam dan atau gangguan pernapasan bagian bawah (batuk atau sesak napas) setelah melakukan perjalanan ke Timur Tengah sebaiknya periksa ke dokter. Terlebih jika sakit itu sampai berlanjut hingga 14 hari sesudah perjalanan," katanya.
MERS merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus korona MERS (MERS-Cov). Dilaporkan korban pertama kali yang terjangkiti adalah pada 2012 di Arab Saudi.
Virus ini berbeda dengan virus korona lain yang telah ditemukan sebelumnya. Virus itu tidak sama dengan penyebab Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS), tetapi mirip dengan virus korona yang terdapat pada kelelawar.
Untuk melindungi diri dari MERS-Cov, hendaknya masyarakat menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan. Selain itu, penting untuk menghindari kontak secara dekat dengan orang yang sedang menderita sakit saat melakukan perjalanan atau berada di kawasan Timur Tengah
"Jagalah kebersihan dan terutama berhati-hati terhadap barang-barang yang sering disentuh. Lebih baik jika menggunakan cairan antiinfeksi setelah menyentuh barang dengan penstreril tangan yang banyak tersedia di pasaran," kata dia.
Hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik yang dapat mencegah infeksi dan menyembuhkan MERS.
Kemenkes menyediakan layanan informasi lebih lanjut "Halo Kemkes" melalui nomor langsung kode lokal 500567 dan saluran pesan singkat 081281562620. Antara
Komnas PT: filter rokok mengandung darah babi
Banjarmasin LASKAR BERINGIN - Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT), DR Hakim Sarimuda Pohan, mengungkapkan bahwa dalam filter rokok yang banyak digunakan di Indonesia terkandung bahan yang berasal dari darah babi.
Hemoglobin atau protein darah babi digunakan dalam filter rokok untuk menyaring racun kimia agar tidak masuk ke dalam paru-paru perokok, kata Hakim saat menjadi pembicara dalam dialog bahaya merokok bagi kehidupan berbangsa di Balaikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Ia meyakini bahwa filter yang digunakan untuk rokok yang beredar di Indonesia merupakan filter impor yang mengandung komponen dari darah babi.
Menurutnya, semua itu diketahui setelah adanya pernyataan yang diungkapkan ahli dari Australia atau Profesor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Sydney, Simon Chapman.
Profesor di Australia memperingatkan kelompok agama tertentu terkait dugaan adanya kandungan sel darah babi pada filter rokok.
Profesor Simon Chapman menyatakan itu merujuk pada penelitian di Belanda yang mengungkap bahwa 185 perusahaan berbeda menggunakan hemoglobin babi sebagai bahan pembuat filter rokok.
Menurut Hakim, sudah selayaknya umat Muslim yang mayoritas di Indonesia ini menjauhi barang yang nyata-nyata dilarang agama tersebut.
Bukan hanya kaum Muslim, tetapi kaum Yahudi juga melarang pemanfaatan babi untuk keperluan seperti itu, tambahnya dalam dialog dalam rangkaian sosialisasi peraturan daerah (Perda) yang melarang merokok di tempat tertentu.
Dalam dialog yang dihadiri ratusan peserta dari kalangan PNS, pengelola hotel, restoran, dan pengelola tempat-tempat umum tersebut juga dihadiri Wali Kota Banjarmasin Haji Muhidin dengan moderator Kepala Dinas Kesehatan setempat, drg Diah R Praswasti.
Dalam dialog tersebut dilangsungkan dengan tanya jawab yang antara lain disarankan perlunya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan merokok.ANTRA
Hemoglobin atau protein darah babi digunakan dalam filter rokok untuk menyaring racun kimia agar tidak masuk ke dalam paru-paru perokok, kata Hakim saat menjadi pembicara dalam dialog bahaya merokok bagi kehidupan berbangsa di Balaikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Ia meyakini bahwa filter yang digunakan untuk rokok yang beredar di Indonesia merupakan filter impor yang mengandung komponen dari darah babi.
Menurutnya, semua itu diketahui setelah adanya pernyataan yang diungkapkan ahli dari Australia atau Profesor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Sydney, Simon Chapman.
Profesor di Australia memperingatkan kelompok agama tertentu terkait dugaan adanya kandungan sel darah babi pada filter rokok.
Profesor Simon Chapman menyatakan itu merujuk pada penelitian di Belanda yang mengungkap bahwa 185 perusahaan berbeda menggunakan hemoglobin babi sebagai bahan pembuat filter rokok.
Menurut Hakim, sudah selayaknya umat Muslim yang mayoritas di Indonesia ini menjauhi barang yang nyata-nyata dilarang agama tersebut.
Bukan hanya kaum Muslim, tetapi kaum Yahudi juga melarang pemanfaatan babi untuk keperluan seperti itu, tambahnya dalam dialog dalam rangkaian sosialisasi peraturan daerah (Perda) yang melarang merokok di tempat tertentu.
Dalam dialog yang dihadiri ratusan peserta dari kalangan PNS, pengelola hotel, restoran, dan pengelola tempat-tempat umum tersebut juga dihadiri Wali Kota Banjarmasin Haji Muhidin dengan moderator Kepala Dinas Kesehatan setempat, drg Diah R Praswasti.
Dalam dialog tersebut dilangsungkan dengan tanya jawab yang antara lain disarankan perlunya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan merokok.ANTRA
Menelusuri Jejak Sejarah Kota Tua Bone Pendahuluan
Sekitar abad 10 Masehi Bone hanya sebuah wilayah kecil di tepi Teluk Bone. Luasnya 4 km2 . Letak sedikit lebih tinggi dibanding daerah sekitar sehingga disebut Tanete. Namun Bone purba berada dalam wilayah kerajaanWewangriu Zaman Lagaligo.
Bone adalah nama bugis kuno yang berarti Pasir .Karena tanahnya berpasir warna kekuning-kuningan. Sehingga Bone dahulu disebut Tanah Bone. Tanah yang berpasir. Sebutan itu berakhir pada zaman Belanda tahun 1940an.
Kota Kawerang.
Ketika kerajaan Bone berdiri pada tahun 1330 M. Ada 7 wanua bergabung manjadi persekutuan yaitu 1.Wanua Ponceng, 2. Wanua Taneteriattang, 3. Wanua Tanete Riawang, 4. Wanua Ta, 5. Wanua Macege, 6.Wanua Ujung dan 7. WanuaTibojong. Ketujuh wanua ini bersatu dalam panji WorongporongE. Bendera Bintang Tujuh menandakan tujuh negeri dibawah kepemimpinan Raja Bone pertama bergelar MatasiLompoE.( Penguasa/penjaga Laut dan tanah ). Tetapi awal terbentuk kerajaan Bone ada beberapa wanua lain yang tidak bergabung dan cukup disegani pada waktu itu seperti Biru, Cellu, dan Majang. Sedang Bukaka atau Ciung kemungkinan masuk dalam wanua Tanateriawang. Kerajaan ini mulai membangun wilayahnya dengan ibukota Kawerang. Berada dalam wanua Tanete Riattang. Ditepi sungai Bone. Sungai yang ramai digunakan oleh penduduk Bone sebagai alur transportasi penting untuk menghubungkan wanua lain. Hulunya ada dua dekat Anrobiring di Palakka dan Palengoreng sedang muaranya di Toro Teluk Bone.
Kota Kawerang sebagai pusat pemerintahan berasal dari nama tumbuhan Awerang yang banyak tumbuh disekitar sungai Bone.(Sekarang terletak di jalan ManurungE.). Sejenis ilalang dan senang tumbuh pada tanah lembab dan berair. Tingginya kurang lebih 2 meter. Mempunyai bunga jambul putih. Karena dominan tumbuh di daerah tersebut penduduk menyebut kampung Kawerang berasal dari kata Engka- Awerang. Kemudian berubah sebutan menjadi Kawerang. Sama dengan kampung-kampung lain seperti Kajuara karena Engka-Ajuara dan Kading karena Engka-Ading.
Kota inilah Istana Raja Bone Pertama ManurungE ri Matajang berdiri. Istana menghadap sungai (letaknya sekarang diduga sekitar Jalan raya dibelakang kantor Korem Toddopuli). Dalam lontara dikatakan bahwa istana itu berdiri dengan cepat sebelum Bulisanya mengering. Bulisa adalah sisa kulit kayu yang masih basah. Bahkan ditempat ini pulalah 7 matoa bermusyawarah membentuk satu ikatan dalam pemerintahan Bone. Sistim pemerintahan ini disebut juga kawerang sesuai tempat musyawarah dilaksanakan.. Sistim Kawerang masing-masing matoa tetap menjadi penguasa diwilayahnya dan sekaligus menjadi dewan pemerintahan Kerajaan Bone. Dan ini hanya berlangsung sampai Raja Bone 9 La Pattawe MatinroE Ri Bettung(Bulukumba) kira-kira pada tahun 1569.
Kawerang sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Bone. Luas pada awalnya hanya sekitar sungai. Kemudian lambat laun berkembang seluruh wanua Taneteriattang termasuk wanua Tibojong diseberang sungai .Seiring kemajuan kerajaan Bone batas wilayah wanua Taneteriattang Kira kira sekarang adalah Batas Kantor Korem membelok ke jalan Tamrin sampai sungai dan jalan ManurungE.
Pada Pemerintahan Raja Bone pertama lebih memfocuskan pada pembuatan aturan aturan kemasyarakatan dan Hukum ditegakkan. Juga menjalin hubungan dengan Kerajaan- kerajaan tetangga yang besar dan lebih tua seperti Kerajaan Awangpone, Pattiro, Palakka, dan Cina. Sebagai politik assiajingeng untuk meredam kembalinya zaman sianre bale dan Permaisuri Raja Bone I adalah ManurungE Ri Toro mempunyai anak 4 orang yaitu La Umasa, I Pattanra wanua,We Tenri Salogo dan We Aratiga. Kemudian anaknya bernama Laumasa menggantikan ayahnya .
Pada zaman Raja Laumasa Raja Bone ke 2 berkuasa (1365-1398). Kota kawerang berkembang, baik jumlah penduduk maupun pemukiman sehingga kota meluas seluruh wilayah Tanete Riattang dan arah perkembangan kota mulai begeser ke wanua Macege sebagai kampung industry pembuatan alat-alat pertanian dan senjata, utamanya Parang Cege. Parang cege, adalah parang yang bentuknya lebar . Macege berarti tempat pembuatan parang. Bahan baku besi didatangkan dari Kelling dekat Lampoko. Raja Bone ke 2 La Umasa yang hobby dan ahli dalam pembuatan alat senjata dari besi. Mendirikan Istana di wilayah macege sehinggah ramai penduduk bermukim utamanya dekat kediaman baginda di Lassonrong. Disekitar sumur lassonrong. Lassonrong berasal dari nama istana raja La Umasa mempunyai beranda di belakang istana dan istana di kelilingi gundukan tanah liat diatasnya pagar bambu yang runcing sebagai benteng. Inilah yang disebut Sonrong.LaSonrong berarti istana yang mempunyai beranda belakang dan pagar benteng. Diberanda belakang istana tempat malanro atau menempa besi milik Baginda.
Pada masa pemerintahan Baginda banyak melakukan pengembangan wilayah baik dengan peperangan maupun dengan cara perkawinan. Baginda menaklukkan wanua Biru diselatan , wanua Cellu di timur dan Wanua Anrobiring dekat macege dan juga wanua Majang. Tahun 1398 Raja LaUmasa mangkat dan dimakamkan di jeppeE. Kampong yang ditumbuhi pohon Jeppe. Pohonnya besar dan tinggi menjulang. Sekarang wilayah itu sekitar jalan Ahmad Yani watampone. Semasa hidupnya Laumasa bergelar Petta Panre BessiE dan juga bergelar Petta To Molaiye Panreng (Yang pertama di makamkan) gelar anumerta. Baginda juga yang pertama bergelar Mangkau. Mengambil tradisi leluhurnya ketika Bone purba sebagai kerajaan Wewangriu bergelar Mangkau. Laumasa mempunyai anak dua bernama To Suwalle dan To Salawakkang. Tetapi tidak menjadi Raja. Justru yang menggantikan La Umasa adalah kemanakannya. Anak Raja Palakka. bernama La Saliyu Karempaluwa. Raja termudah dalam sejarah Kerajaan Bone.
LaSaliyu Karempalua sebagai Raja Bone ke 3 (1398-1470) ,dikisahkan , penculikan dirinya ketika masih bayi usia baru beberapa hari atas perintah Raja Bone Laumasa. untuk menggantikannya Karena anak Laumasa tidak memenuhi syarat menjadi Raja. Lalu hasil musyawarah Matoa Pitu yang Pantas menjadi Raja adalah anak Raja Palakka La Pattikkeng sebab Ibunya adalah Saudara Laumasa anak dari ManurungE Anak Pattola.. Hanya antara Raja Palakka La Pattikkeng dengan Raja Bone masih dalam pertikaian. Itulah sebabnya terjadi penculikan yang dipimpin oleh To Suwalle dan To Salawakkang. Kisahnya perjalanan pulang dari Palakka setelah menculik bayi LaSaliyu oleh Sepupunya, anak dari Laumasa sempat beristirahat disuatu telaga untuk memercikkan air dan membasuh muka bayi La Saliyu. Bayi itu bergerak bangun (Cokkong) maka disebutlah sumur itu Lacokkong dan kemudian menjadi tradisi turun temurun setiap anak Raja yang dilahirkan wajib mandikan air lacokkong.
Masa pemerintahan Lasaliyu Kota Kawerang melebar ke Taneteriawang. Karena ditempat itu berdiri Pasar hadiah dari Ayah LaSaliyu Raja Palakka. Pasar tersebut sekarang menjadi Pusat pertokoan di dekat Tanah BangkalaE sebagai Pusat kota Watampone . Dan Istana Raja Bone ke 3 LaSaliyu berdiri berdampingan dengan Pasar didepan istana dibuat alun alun disebut TanahBangkalaE. Dahulu berfungsi sebagai tempat berkumpul masyarakat mendengarkan informasi dari Raja atau Pejabat Istana. Kemudian akhirnya menjadi tempat pelantikan Raja-Raja Bone yang dimulai dari Raja Bone ke 4 We Benrigau. Tanah BangkalaE dijadikan pula pusat Bone. Possi Tanah. Maka perkembangan kota Kawerang meluas mulai Wanua Tanteriatang, Macege utamanya Lassonrong, Tibojong dan Wanua Taneteriawang disebut To Kawerang maksudnya orang kota. Pusat pemerintahan Bone. Adapun batas wanua Tante riawang Termasuk taman bunga dan sampai batas bukaka dan batas di laccokkong sekarang.
Ketika Raja Bone Lasaliyu masih kanak-kanak, maka kedua sepupunya melaksanakan pemerintahan dengan tugas masing-masing:
a. To Suwalle bertugas mewakili Raja Bone urusan pemerintahan kedalam sebagai Tomarilaleng kedalam sebagai Tomarilaleng I Kerajaaan Bone
b. To Salawakka bertugas mengatur urusan pemerintahan keluar dan ini merupakan MakkedangngE Tanah I dari Kerajaan Bone.
Dalam pelaksanaan sehari-hari keduanya dibantu oleh para Matoa dari tujuh Wanua, setelah menanjak dewasa Raja Lasaliyu mengendalikan pemerintahan, namun tetap dibantu oleh kedua kakak sepupunya. Pada saat berangkat berperang atau kunjungan daerah (kerajaan palili)selalu membawa bendera dan panji WorongporongE dan CellaE juga baginda membagi Bone dalam tiga wilayah sesuai dengan pembagian bendera yaitu:
Bendera WorongporongE: mambawahi negeri Matajang, Mataangin (Maroanging), Bukaka, Bukaka tengah (kampong tengngaE), Kawerang , Palengoreng dan Mallayirang (Mallari) dikordinasi oleh Matoa Matajang.
CellaE riAtau yaitu yang memakai umbul merah disebelah kanan dari bendera WorongporoE dipergunakan oleh rakyat dari : Paccing, Tanete (dekat Palenggoreng), Lemo-Lemo ( Desa Carebbu ), Masalle (dekat Melle), Macege, dan Belawa (dekat Maccope). Dipimpin oleh To Suwalle digelar Kajao Ciung.
CellaE ri Abeyo yaitu Negeri yang memakai umbul merah di sebelah kiri dari WorongporoE: Araseng, Ujung, Ponceng, Ta’, Katumpi, Padacengnga (desa padaidi dekat passippo) dan Madello (dekat desa Mico). Dipimpin oleh To Salawakka digelar Kajao Araseng.
Dalam Lontara disebutkan bahwa Raja ini menaklukkan Negeri Palengoreng (sebelah selatan Biru), Sinri (dekat Majang), Sancoreng (ponre), Cerowali, Apala, Bakke Tanete(cina), Attang Salo(dekat Katumpi), Soga, Lampoko, Lemoape, Bulu(dekat Cerowali), Parippung, dan Lompu, Limampanuwa ri Lau-Ale. Dan pada masa itu Palakka disatukan dengan Kawerang. Juga beberapa wanua datang bergabung secara sukarela. Sehingga kerajaaan-kerajaan tua seperti Cina, Pattiro, Awangpone, Barebbo dan Palakka sudah bergabung dengan Bone.
Baginda membuat perkampungan disebelah utara Kawerang dekat sungaiPanyula dan LImpenno (muara sungai dekat Toro) sebagai tempat pelabuhan bagi perahu-perahu kerajaan di tambatkan bersama tempat tinggal pendayung dan petugas perahu Raja.
DARI KOTA KAWERANG MENJADI KOTA LALEBBATA.
Raja Bone ke 6 La Uliyo BoteE (1535-1560) adalah pendiri benteng kota sekaligus peletak sistim perkotaan yang tangguh sebagai kota yang mandiri dan modern pada zamannya. Baginda dikenal pandai cermat dalam perencanaan. Pada masa berkuasa baginda didampingi seorang penasehat terkenal Kajao Laliddong yang sering dijuluki Lamellong. Kajao Laliddong yang dipercayakan mengarsiteki sekaligus pimpro dalam pembangunan kolosal membangun benteng Kota. Sehingga ada ungkapan ceritra rakyat bone bahwa “Cicengmi narenreng tekkengna kajaoLaliddong natepui bentengE”.
Lalebbata Kota Benteng.
Benteng atau dalam bahasa bugis Lalebbata ini dibuat dari tanah liat diambil dari bukit bukaka. Benteng ini rata-rata tingginya 5 meter. Tebal dinding atas kurang lebih 2 meter dan Tebal dinding bawah (pondasi)15 meter. Sepanjang dinding luar benteng ditanami pohon bambu dan berbagai jenis pohon berfungsi untuk menahan dan mengikat tanah benteng. Bahan Pembuatannya diambil dari sebagian tanah bukaka. Tapi dinding benteng bagian utara dan timur disamping dari Tanah Liat juga diambil dari tanah disekitar atau didalam wilayah benteng untuk dijadikan persawahan. Tehnik pada pembangunan benteng tidak memakai alat perekat tetapi tekhnik sederhana susun timbun yang mengikuti kontur tanah. Bukan terbuat dari batu merah atau dinding dari batu gunung yang sudah dipahat. Walau ada sebagian benteng memakai batu utamanya dibagian Pintu utama keluar. Bentuk benteng Bone awalnya segi empat panjang. Kemudian Raja berikutnya melakukan penambahan tinggi benteng dan dipertebal dinding benteng oleh Raja Bone Latenrirawe .Hal inilah nama Kota Kawerang berubah menjadi Lalebbata. Sesuai bentuk kota yang baru dengan adanya benteng dan meluas hampir semua wilayah wanua pitu masuk dalam area benteng.
Pada 1630 Raja Lamadderemmeng berkuasa mengalami pelebaran Benteng sebelah Timur dan Utara dan menambah bastion-bastion dekat SalekoE.Bentuk sudut benteng melingkar sebagai bastion dan dipasang meriam-meriam besar. Apalagi suasana politik ketika itu memanas dengan kebijakan Baginda penghapusan perbudakan.dan Model Benteng berubah dari segi empat panjang menjadi trapezium.Selain ada pintu Utama Benteng (seppa benteng) juga disetiap sisi benteng ada pintu-pintu untuk akses masuk bagi penduduk. Benteng ini dibuat sebagai alat pertahanan juga sebagai pusat pemerintahan. Oleh karena sumber kekuasaan berada di istana maka keletakan benteng juga berperan untuk pertahanan pusat-pusat hunian dan sumber daya yang ada disekitarnya
Jejak Benteng
Jika menyelusuri Benteng dimulai dari sudut sebelah selatan kota, benteng berdiri diatas jalan Kalimantan sekarang terus ke timur melewati pinggir jalan Kawerang melalui persawahan dekat sungai Bone .Ditempat itu berdiri bastion. Lalu ke timur lagi dekat jalan Paramuka disebut Diattang Benteng. Kemudian membelok ke Utara dan disudut benteng itu terdapat Sumur(bubung) LoppoE digunakan untuk persediaan air bagi prajurit Bone. Keutara benteng melalui persawahan dekat mesjid jalan Bajoe dan disebutSeppa BentengE. Dan membelok ke arah barat diatas jalan, pada sudut benteng membulat sebagai bastion tetapi ada pula pelebaran benteng dekat Salekoe juga berdiri Bastion-bastion. Diatas jalan menuju Bukaka membelok ke utara kira-kira 200 meter kearah barat menuju bukaka dekat bubung Lagarowang. Komplek kuburan KalokkoE masuk dalam benteng. Disebut Awang bent Dari Bukaka menuju ke selatan antara jalan Makmur dengan jalan Benteng adalah bekas benteng dan bertemu di jalan Kalimantan dekat Kantor Dinas Kesahatan. Benteng-benteng ini hancur akibat peperangan utamanya dalam perang Bone dengan Belanda. Pada tahun 1920an benteng-benteng ini umunya diambil tanahnya dijadikan jalan raya seperti bagian selatan kota Watampone benteng itu dijadikan jalan Kalimantan sekarang dan begitupula Lapangan Persibo ditimbun dari tanah benteng yang dahulu adalah persawahan.
Watampone .
Ibukota lalebbata kerajaan Bone berakhir tahun 1905. Ketika Tentara Belanda menaklukkan Bone dengan hasil musyawarah pada tanggal 24 Agustus 1905. Kota Lalebbata berubah menjadi Watamponepada musyawarah Ade Pitu bersama Hindia Belanda di Bola SubbiE Istana Raja Lapawawoi Karaeng Sigeri. Istana kebanggaan Kerajaan Bone. Berukir dan besar menghadap Taman Raja atau sekarang Taman Bunga. Kemudian Istana ini di pindahkan di Makassar dab erdiri didepan karebosi sebagai tanda penaklukan Bone. Dan kembali ke Bone pada tahun 1922 atas permintaan Rakyat Bone Tetapi sayangnya Istana Bola SubbiE tidak utuh lagi.
Watampone yang berarti Pusatnya Bone. Zaman pemerintahan Hindia Belanda Penataan Kota dibangun. Area kota ditata mulai Wilayah ekonomi, Agama dan pendidikan, pemerintahan dan kalangan bangsawan. Jalan-jalan dibuat, Pohon Asam dan Kenari ditanam di pinggir jalan. Taman ditata seperti Koning Plein atau Taman Raja sekarang jadi Taman Bunga. Dan bangunan bangunan berciri Kolonial didirikan. Istana Raja Bone dibangun untuk menggantikan Istana Bola SubbiE menjadi Kantor Dewan Adat Pitu(Perpustakaan Daerah sekarang). Yang dipersiapkan Raja Bone La Mappanyukki pada tahun 1930 (Meseum Lapawaoi sekarang) Bola Soba dipindahkan di jalan Veteran sebagai markas Marsose dan dididrikan Rumah Pejabat Hindia Belanda dengan sebutan Tuan Petoro Bottoa(Controler Residen).Dan Tangsi-tangsi militer dan juga Rumah Sakit.
Bone telah berusia 681 tahun tetapi jauh dari usia itu Tanah Bone telah ada dengan penduduknya.Sudah tiga kali pergantian nama Ibukota sejak tahun 1330 – sampai sekarang . Tetapi penduduknya masih tetap dan senang menyebut ibukotanya dengan sebutan Bone. Kota Watampone telah menyimpan sejarah panjang dengan penduduknya tetapi tidak memperlihatkan suatu kota sarat sejarah masa lalu apalagi sebagai ibukota kerajaan Bugis terbesar. Oleh karen itu saatnya sekarang bangunan-bangunan tua bersejarah dan situs-situs perlu dipertahankan dan dilindungi sebagai identitas kota tua..
Oleh Andi Erham
|
Langganan:
Postingan (Atom)